Lagi sebuah resensi Novel dari sekian banyak novel menggelitik yang saya pernah baca. Meskipun judulnya Mistis tetapi kandungannya membawa khasanah baru dalam dunia sufistik. Sebuah novel yang menginspirasikan saya untuk menulis "The Qolandar" (Novel saya yang dalam bahasa Inggris). Tidak diperlukan pemikiran yang "njlimet" untuk memahaminya, seperti sebuah puisi, anda tinggal mengikuti irama bahasanya maka anda akan hanyut dalam kisah petualangannya.
Novel ini tak dikhususkan bagi pencinta sufisme. Pesan-pesan universal
tentang "jalan cinta" adalah benang merah yang ingin sampaikan Irving
kepada siapa pun. Novel sufistik ini menawarkan sejarah kenabian
Sulaiman dan sastra yang dijahit dalam latar nuansa modern. Pendeknya
ada tiga kata untuk menggambarkan novel ini, yakni fantasi,
mistisisme, dan petualangan yang menegangkan. Pesan-pesan universal
juga bisa menggugah kehidupan pembaca. Lepas dari semua itu, kabarnya
novel ini berasal dari pengalaman pribadi Karchmar sebagai seorang
darwis yang "nyantri" dalam tarekat sufi Nimatullahi. (Sumber: http://buku.enggar.net)
Judul Buku : Sang Raja Jin; Menyingkap Rahasia Cincin Sulaiman
Judul Asli: Master of the Jinn: A Sufi Novel
Penulis : Irving Karchmar
Penerbit : Kayla Pustaka (www.kaylapustaka.com)
Cetakan : Februari 2008
Tebal : 295 Halaman
Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.
Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.
SINOPSIS
Judul Asli: Master of the Jinn: A Sufi Novel
Penulis : Irving Karchmar
Penerbit : Kayla Pustaka (www.kaylapustaka.com)
Cetakan : Februari 2008
Tebal : 295 Halaman
Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.
Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.
SINOPSIS
Konflik cerita bermula saat Kapten Simach menemukan silinder yang terbuat dari emas berisi gulungan papirus bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Temuan yang membuatnya gelisah ini memaksa Profesor Freeman turut terlibat. Freeman mencoba menyibak misteri ini lewat keahlian arkeologi purbanya. Namun, rasionalitas ilmuwan ini tak sanggup untuk menerjemahkan teka-teki ini, hingga menyeret ketujuh orang ini ke "jalan badai". Demikian sebutan Irving untuk menunjuk sebagai jalan nyata yang harus ditempuh dan penuh ujian.
Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".
Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).
Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".
Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).
Barangkali bagi pembaca awam yang kurang memahami dunia tasawuf akan sedikit terbantu mengenali tradisi ini lewat deskripsi penulis; baik pada lembaran awal ataupun dalam glosari. Novel yang dimulai dari halaman sepuluh ini disisipi taburan puisi ataupun kutipan-kutipan bijak dari para sufi, filsuf, ataupun ayat-ayat suci.
Dunia para darwis atau sufi bisa Anda tangkap dari latar penggambaran Karchmar. Lingkaran persaudaraan mistik kentara nampak pada lima lembar awal novel ini. Tanpa sebuah basa-basi panjang, Karchmar segera mengajak pembaca mengenali dunia para darwis. Novel ini memiliki prolog pendek dan mengundang rasa penasaran yang mendalam: misteri.
Sayang bukan kalau anda lewatkan. Saya sampai dua kali membacanya. Kali ini saya tidak menyediakan link download ebook gretongan-nya. Anda harus membelinya di tobu Gramed atau Gunung Agung sekitar Rp.36.000,- Selamat hunting !