Selasa, 21 Februari 2012

SANG RAJA JIN; Menyingkap Rahasia Cincin Sulaiman


Lagi sebuah resensi Novel dari sekian banyak novel menggelitik yang saya pernah baca. Meskipun judulnya Mistis tetapi kandungannya membawa khasanah baru dalam dunia sufistik. Sebuah novel yang menginspirasikan saya untuk menulis "The Qolandar" (Novel saya yang dalam bahasa Inggris). Tidak diperlukan pemikiran yang "njlimet" untuk memahaminya, seperti sebuah puisi, anda tinggal mengikuti irama bahasanya maka anda akan hanyut dalam kisah petualangannya. 
Novel ini tak dikhususkan bagi pencinta sufisme. Pesan-pesan universal
tentang "jalan cinta" adalah benang merah yang ingin sampaikan Irving
kepada siapa pun. Novel sufistik ini menawarkan sejarah kenabian
Sulaiman dan sastra yang dijahit dalam latar nuansa modern. Pendeknya
ada tiga kata untuk menggambarkan novel ini, yakni fantasi,
mistisisme, dan petualangan yang menegangkan. Pesan-pesan universal
juga bisa menggugah kehidupan pembaca. Lepas dari semua itu, kabarnya
novel ini berasal dari pengalaman pribadi Karchmar sebagai seorang
darwis yang "nyantri" dalam tarekat sufi Nimatullahi.  (Sumber: http://buku.enggar.net)
 
Judul Buku : Sang Raja Jin; Menyingkap Rahasia Cincin Sulaiman
Judul Asli: Master of the Jinn: A Sufi Novel
Penulis : Irving Karchmar
Penerbit : Kayla Pustaka (www.kaylapustaka.com)
Cetakan : Februari 2008
Tebal : 295 Halaman

Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.

 Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.

SINOPSIS 
     Konflik cerita bermula saat Kapten Simach menemukan silinder yang terbuat dari emas berisi gulungan papirus bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Temuan yang membuatnya gelisah ini memaksa Profesor Freeman turut terlibat. Freeman mencoba menyibak misteri ini lewat keahlian arkeologi purbanya. Namun, rasionalitas ilmuwan ini tak sanggup untuk menerjemahkan teka-teki ini, hingga menyeret ketujuh orang ini ke "jalan badai". Demikian sebutan Irving untuk menunjuk sebagai jalan nyata yang harus ditempuh dan penuh ujian.

      Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".

        Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
 berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).
 
Barangkali bagi pembaca awam yang kurang memahami dunia tasawuf akan  sedikit terbantu mengenali tradisi ini lewat deskripsi penulis; baik pada lembaran awal ataupun dalam glosari. Novel yang dimulai dari halaman sepuluh ini disisipi taburan puisi ataupun kutipan-kutipan bijak dari para sufi, filsuf, ataupun ayat-ayat suci. 
Dunia para darwis atau sufi bisa Anda tangkap dari latar penggambaran Karchmar. Lingkaran persaudaraan mistik kentara nampak pada lima lembar awal novel ini. Tanpa sebuah basa-basi panjang, Karchmar segera mengajak pembaca mengenali dunia para darwis. Novel ini memiliki prolog pendek dan mengundang rasa penasaran yang mendalam: misteri.

 
  Sayang bukan kalau anda lewatkan. Saya sampai dua kali membacanya. Kali ini saya tidak menyediakan link download ebook gretongan-nya. Anda harus membelinya di tobu Gramed atau Gunung Agung sekitar Rp.36.000,-   Selamat hunting !

Voltaire 
François-Marie Arouet (lahir 21 November 1694 – meninggal 30 Mei 1778 pada umur 83 tahun), lebih dikenal dengan nama penanya Voltaire, adalah penulis dan filsuf Perancis pada Era Pencerahan. Voltaire dikenal tulisan filsafatnya yang tajam, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut (Inggris: fair trial). Ia adalah pendukung vokal terhadap reformasi sosial walaupun Perancis saat itu menerapkan aturan sensor ketat dan ancaman hukuman yang keras bagi pelanggarnya. Ia sering menggunakan karyanya untuk mengkritik dogma gereja dan institusi Perancis pada saat itu. Voltaire dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh pada zamannya.

Inilah salah satu karyanya.

Candide
(English translation)
Author: Voltaire (François-Marie Arouet)
Published: 1759
Language: English
Wordcount: 36,627 / 104 pg
Flesch-Kincaid Reading Ease: 61.8
LoC Category: PQ
Audiobook: librivox.org
Downloads: 21,925
Added to site: 2005.05.15
mnybks.net#: 10165
More Info: litsum.com
Genres: Fiction and Literature.



Sinopsis:
Candide adalah seorang laki-laki yang berwatak lembut, tabah dan berkemauan keras. Ia meyakini bahwa ia tinggal di dunia yang terbaik dari semua kemungkinan yang ada. Ia sangat mempercayai ajaran gurunya yang menyatakan “semua yang terjadi di dunia ini selalu yang terbaik.”

Candide menyukai Cunegonde, putri bangsawan seorang baroness. Suatu hari sang baroness melihat Candide mencium putri kesayangannya. Sang baroness marah dan ditendanglah Candide dari istana. Di luar istana ia menemui kenyataan yang bertolak belakang dengan ajaran gurunya. Ia menemui kejahatan, peperangan, bencana, musibah. Namun ia masih meyakini ajaran gurunya, bahwa semua diciptakan dalam bentuk yang terbaik.

Sampai suatu ketika ia bertemu gurunya, Panglos yang terlunta-lunta dan menderita sakit. Kemudian gurunya bercerita bahwa istana baroness dihancurkan musuh, nona cunegonde dikabarkan meninggal. Selanjutnya, guru dan murid ini kemudian bersama-sama melanjutkan perjalanan mereka. Sampai kemudian Panglos dihukum gantung.

Setelah menghadapi kenyataan-kenyataan pahit yang dilaluinya, Candide mulai menggugat ajaran gurunya. “Seandainya ini adalah dunia terbaik dari yang paling mungkin, lalu bagaimana dengan kemungkinan dunia yang lainnya?”

Voltaire di sini sebenarnya ingin menyindir filosofis optimisme yang memandang bahwa apapun yang Tuhan kerjakan, Ia pasti mengerjakan untuk yang terbaik.

Apakah semua bencana, musibah, kejahatan yang dibuat oleh manusia sendiri dapat dianggap sebagai kebaikan yang dibuat oleh Tuhan?

DOWNLOAD GRATIS
Jika anda berminat membacanya dapat diunduh gratis di situs http://www.manybooks.net/titles/voltaireother05candide.html. Unduhan dapat disesuaikan dengan format yang anda inginkan (txt, pdf dan lain2). Atau untuk format pdf (ebook-Accrobat) bisa langsung link ke address   http://s3.amazonaws.com/manybooks_pdf_new/voltaireother05candide?AWSAccessKeyId=AKIAITZP2AAM27ZGISNQ&Expires=1329877627&Signature=%2FQm%2FmUBvl3PAh%2BZOdyLUd8rlaUY%3D.

AFTER THE LOVE HAS GONE (Fav Song Ever)

Lagu ini dinyanyikan banyak penyanyi berkualitas dunia. Pertama kali yg saya ketahui di era 80-an adalah David Foster, lalu Earth Wind n Fire, Brian McKnight dan Phill Perry di Java Jazz dll. Sampai sekarangpun menjadi lagu favorit saya. Selama seminggu sakit lagu ini mengisi kepala saya. Hari ini saya berbagi di blog ini lewat salah satu Link (with Permision) di Youtube. simak deh, gak cengeng kok. 


Lyrics:

For a while to love was all we could do
We were young and we knew
And our eyes were alive
Deep inside we knew our love was true
For a while we paid no mind to the past
We knew love would last
Evry night somethin right
Would invite us to begin the dance

Somethin happened along the way
What used to be happy was sad
Somethin happened along the way
And yesterday was all we had
And oh after the love has gone
How could you lead me on
And not let me stay around
Oh oh oh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found

For a while to love each other with all
We would ever need
Love was strong for so long
Never knew that what was
Wrong oh baby wasn't right
We tried to find what we had
Till sadness was all we shared
We were scared this affair would lead our love into
Somethin happened along the way
Yesterday was all we had
Somethin happened along the way
What used to be happy is sad

Somethin happened along the way
Oh yesterday was all we had
And oh after the love has gone
How could you lead me on
And not let me stay around
Oh oh oh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found

Oh oh oh oh oh oh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found
Oh woh woh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found

Oh woh woh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found
Oh woh woh
Oh woh woh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found

Woh woh woh after the love has gone
What used to be right is wrong
Can love that's lost be found

Selasa, 14 Februari 2012

KEPADA SAHABAT (Hanya Bercinta dan Kerinduan)

Kesenyapan adalah rahasia
kata dan rasa yang melengking di relung jiwa
namun tak pernah berhembus kepadamu
sebab ia hanya dapat ditafsirkan ruhmu, bukan pikiranmu

kesenyapan adalah perayaan atas kehidupan
tarikan nafas dimasa lalu
menjadi kenyataam dihari ini
mengertilah dengan nuranimu, bukan nafsumu


      Alloh selalu memberikan pilihan2 pd manusia. Lalu menurunkan nabi dan rosul utk jadi contoh dan guru yg paling hakiki. Aku tidak pernah memilih jalan hidupku, sahabat. Sebab aku hanya mengalir, seperti air.
     Dulu ditahun 1996, saat kita masih saling cinta, memang aku pernah mengatakan kepadamu keinginanku menempuh jalan sufisme, namun seiring waktu berjalan keinginan itu pupus. Anehnya justeru ketika aku berhenti mencari jawaban, cuma pintu itu yang terbuka untukku.
     Aku bukan sufi, tapi keduniawianku sudah terasa hambar dan kutinggalkan. Hanya penghidupan yang terus berlanjut, karena hidup dan mati tiada lagi bedanya jika kesejatian cinta telah merasukimu, mengakar dan terus tumbuh menjadi darah daging hingga kamu tiada lagi pernah menyadari bahwa kamu memiliki tubuh.
Cinta sejati apakah yang demikian memabukkanku? Cintaku dengan Tuhanku yang tiada batas, tiada penghalang, tiada batas, tiada rahasia, tiada tuntutan apapun kecuali "hanya bercinta dan kerinduan".




Sabtu, 11 Februari 2012

KOMENTAR BLOG (Pha-Phy)

Kisah ini cuma tersirat. Tidak banyak orang akan memahaminya, kecuali dua orang yang pernah dipanggil "Pha" dan "Phy". Setelah 15 Tahun pencaharian Pha akhirnya berhasil menemukan Phy di dunia maya. Butuh waktu 2 minggu lamanya Pha akhirnya berusaha menghubunginya. Menyatakan permohonan maaf atas apa yang terjadi di masa lalu. Itu penting, walaupun bukan Pha yang dulu pergi meninggalkan Phy. Kenapa penting? Inilah Alasan Pha yg awalnya hendak ia tulis sebagai komentar disalah satu tulisan di Blog Phy, tetapi dibatalkannya, karena ia khawatir akan membuat dirinya salah pada Phy. Sudah 15 tahun lamanya Pha menangis dan menderita. Saat ia menuliskan semua dibawah ini juga ia menangis, tetapi karena lega karena keyakinannya pada Tuhannya terbukti sudah.

     "Semoga Alloh mengampuni kita semua...

    Lama juga menimbang apakah perlu aku berkomentar. entah, sebaiknya semua jelas hikamahnya. Aku dulu pernah mengatakan pd seorang gadis, tidak ada yg menang ataupun kalah. Bahwa suatu persoalan itu terjadi utk dicari penyelesaiannya. Gadis itu biasa aku panggil "Phy".

     Pengalaman hidupku dg Phy itu yg paling berharga. Saat itu kami masih sangat muda dan bodoh. Aku masih takut pada banyak hal dalam berbagai keputusan dan tindakan yg kami lakukan dulu.
      Dari situlah kesalahan2ku terjadi. Aku ingat saat2 terakhir bertemu dg dia, perjalanan dengan mikrolet dari Kp. Melayu smp Kramat Jati. Saat dia bilang aku tdk perlu menemuinya lagi selamanya.Saat itu baru aku sadar atas kebodohan dan kesalahan2ku.
     Aku berusaha utk terus bertemu dan berkomunikasi, mencari jawaban agar aku mengerti apa yg terjadi, tetapi upaya itu gagal. Gadis itu selalu menghindar. Dunia runtuh dan memusuhiku.

     Belasan tahun sudah. Ketika usia semakin rapuh oleh penyakit kini. Aku semakin dikejar kekhawatiran dan waktu. Kita tdk pernah tahu smp dimana usia ini berlanjut? Bgmana jika waktu itu sampai tetapi aku masih menyisakan kesalahan besar yg belum kusampaikan permohonan maaf?
     Aku terus mencari keberadaan Phy. Aku mengemis pd cinta sejatiku, Alloh, dg keyakinanku yg rapuh. Namun aku yakin, belasan tahun tanpa bisa merasakan apa2 lagi adalah hukuman dan juga tebusan. Aku tdk pernah lagi merasakan apapun terhadap gadis manapun. Aku yakin itu cukup membuat Alloh mau mendengar doaku, aku cuma ingin permohonan maaf kpd Phy itu. Lalu berharap semua baik2 saja. tidak ada luka dan permusuhan. yg ada silaturohim yg jd pemutus belenggu pahala ibadah dan doa2ku shg sampai pdNYA.

     Tapi sudahlah. Itu cuma sebuah harapan. Saat ini aku terbiasa hdp sendirian dan berpindah- pindah, tapi pencarian ku sudah berhenti, Seburuk apapun yg dipikirkan Phy itu ttg aku, akan aku terima. Ikhlas.
     kisah ttg Phy tsb tdk pernah aku ceritakan pd siapapun. Tdk pernah juga ada dlm karya2ku baik tulisan skenario atau sastra yg pernah aku komersilkan. Intinya Aku mengerti bahwa
 menurut orang lain memohon maaf jauh lebih mudah dari pada memaafkan. Juga bahwa kebahagiaan luar biasa yg disebabkan kelegaan atas hilangnya permusuhan menjadi sebuah kedamaian dalam silaturohim (bahkan persaudaraan) itu tdk akan pernah aku dan Phy dapatkan. Semoga Phy suatu saat nanti menyadari atas ketulusan itu. Belasan tahun penderitaan hanya utk sebuah kata "maaf" yg utk kesalahan entah apa saja juga tidak punya makna.

     Semoga Alloh mengampuni kita semua... itu komentar atas tulisan diatas. Karena kelak di Arsy, Alloh akan memalingkan wajahnya dari orang2 Islam yg saling bermusuhan dg orang Islam lainnya.

Waslam Wrb. 
smg komentar ini bermanfaat ya...
oo0oo

Pha memang hidup sendirian hingga kini. Selama kurang lebih 14 tahun ia melakukan Tahajud kecuali ia dalam keadaan sakit. Ia cuma bisa mencintai Alloh meskipun ia bergaul luas tetapi ia tetap sendirian dan menutup diri. Bagi Pha hidup hanyalah perjalanan keras dan sakit yang harus ia jalani dengan ikhlas. Untuk itu ia selalu berprinsip "mengalir". Apapun yang dihadapi hiduplah terus hanya dengan mengalir, tanpa harap, tanpa  rencana.

Kamis, 19 Januari 2012

SHORT STORY 2

PHIL PERRY DI PASAR INPRES DEPOK


       Hari ke 27 Romadhon, tengah malam. Perut lapar tetapi terlalu prematur untuk mulai ritual sahur. Nasib yang merogoh saku dan mengeluarkan uang yang cuma sedikit dan yang juga memberitahukan persediaan dapur tinggal segenggam beras dan garam. Nasib pula yang menyeretku berhadapan dengan segelas coklat ovaltine dan kue pancong dibelakang pasar. Seremonial untuk cacing- cacing diperutkupun dimulai. Tidak perduli aroma sampah busuk dan kumuhnya pasar inpres, pukul 1 pagi tempat itu dikunjungi penarik becak dan beberapa pedagang. Mungkin mereka menanti para boss mereka datang dari pasar Induk membawa material dagangan. Mungkin juga mereka sama seperti aku, sekedar membungkam kegelisahan hati dan lambung dengan minuman dan cemilan hangat. Dua tegukan coklat melemahkan pertanyaan tentang kabarnya Skenario dan Novelku di negeri Paman Sam sana. Sekali lagi tegukan meredam keingintahuan apakah perlu rencana untuk esok. Seperti biasanya, kembali contekan pengalaman mengingatkanku "hiduplah dengan mengalir apa adanya, yang penting kita tahu dimanakah perhentian terakhir itu".

       Pada saat kue pancong ke dua mulai pasrah menuju mulut, seorang Penarik Becak Kurus bertanya dengan letupan semangat kepada seorang Pedagang Ayam bertubuh gemuk," Masa sih, kamu tidak mudik? Memangnya Lebaran masih ada orang membeli ayam?"  
     " Aku tidak pernah berjualan di hari Lebaran." Jawab si Gemuk sambil menghembuskan nikotin ke udara.        " Lha? Lalu mau apa kamu di pasar? Kan lebih baik pulang ke kampung." Komentar si Kurus angkuh.  
     " Karena tidak ada tempat tinggal lagi selain di pasar. Lagipula aku lebih suka tidur di atas kurungan ayam dari pada harus pulang kampung," jawab si Gemuk tersenyum sebagai usahanya menimbulkan kesan bahwa pertanyaan si Kurus itu lucu. Sudah jelas bertahun- tahun sudah ia tidak punya tempat tinggal lain kecuali di Los jualannya.
      " Jangan begitulah," tanggap si Kurus dengan dialek Tegalnya yang kental," Memangnya kamu tidak mau ketemu orang tua, anak dan keluarga?" Si Gemuk tidak menjawab, ia malah asyik memijat- mijat tombol Telepon Selular murahannya.
       " Lebaran itu penting lho, Kang. Lagipula untuk siapa kita bekerja mati- matian siang malam kalau uang itu bukan untuk keluarga?"  " Aku tidak punya orang tua, saudara, isteri apalagi anak."
       " Pantas!" Tanggap si Kurus cepat dan mengkal.
     " Kamu salah, Kang. Sama seperti orang miskin lainnya. Lebaran dianggap sebagai waktunya unjuk ekonomi, saatnya mengukur keberhasilan, saatnya berharap yang tidak semestinya terjadi malah kita jadikan harapan. Lebaran juga di jadikan pemuasan nafsu kegembiraan yang berlebihan, kebahagiaan yang semu, penyuburan kemunafikan. Wajah harus ceria padahal kegetiran menyertai ingatan bahwa betapa kian berat beban hidup setelah hari ini." Gerutu si Gemuk yang membuat aku tersedak dan si Kurus melongo.

      Dalam sekejap aku tidak percaya kalau si Gemuk itu cuma pedagang ayam biasa. Mungkin dia mahasiswa yang menyamar. Bahasa begitu tajam dan kritis. Atau mungkin dia pedagang ayam sungguhan tetapi PHK membalikan hidupnya 180 derajat dari seorang karyawan terpelajar menjadi pedagang ayam yang beraroma sengit. Entahlah, yang mana yang benar.
       " Aku tidak mengerti maksudmu, Kang? Padahal di hari Lebaran itu kita menunjukan kasih sayang dan cinta terhadap keluarga dan kerabat." Tanya si Kurus dengan nada benci.
       " Itulah! Rasa sayang selalu saja di isi dengan tata cara dan benda- benda yang sama setiap tahunnya, mas."
       " Apa? Ah Akang ngawur nih. Lebaran itukan silaturahmi, maaf- maafan, Kang?"  
       " Bukan, Lebaran itu membersihkan kotoran yang tersisa. Kotoran yang tidak terlihat dan bahkan jurteru, kadang- kadang, sekonyong- konyong, muncul di saat Hari Lebaran. Yaitu, sombong, eksis atau Lebay, dusta, munafik, dendam, putus asa, dengki dan banyak lagi. Kita tidak pernah menyadari itu karena hati kita menganggap di Hari itu semua jadi impas." Tutur si Gemuk sambil menyeruput ampas kopi hingga tandas.

       Kali ini aku bertambah bingung, tebakanku yang semula buyar sudah. Mungkin si Gemuk itu Ustad gagal yang jadi Pedagang Ayam, atau Santri yang karena lama menganggur akhirnya jadi pedagang ayam. Bukankah para Santri era ini cerdas dan berwawasan luas juga? Hanya saja lapangan pekerjaannya yang sempit. Tetapi apa mungkin?

       Si Gemuk membayar dan pergi sambil pamit sekenanya pada si Kurus. " Sakit jiwa dia. Dia bisa berpikir begitu karena dia tidak punya siapa- siapa." Gerutu si Kurus sambil mengaduk- aduk mie Instannya.
       " Dia itu tidak gila. Dia juga tidak sebatangkara." Pedagang Pancong angkat bicara.
       " Lha? Kok tadi dia bilang dia tidak punya siapa- siapa?" Tanya si Kurus heran.
       " Dia yatim piatu memang. Tetapi seorang kakaknya adalah pejabat sebuah departemen. Seorang lagi staf ahli di sebuah BUMN. Yang Perempuan bahkan seorang pimpinan diperusahaan MLM."
       " Kok dia cuma jadi pedagang ayam bau dan nelangsa?" Tanya si Kurus kian penasaran. Pedagang Pancong hanya mengangkat bahu dan tenggelam dengan racikan kopi pesanan.

       Tiba- tiba aku merasa kedamaian kian jauh dariku. Lalu aku teringat sebelum keluar rumah tadi sempat mengantungi Ipod. Segera kugunakan musik untuk mematikan dunia diluar panca indraku. Phil Perry dengan "Book of Love" mengalun ke relung kepalaku. Aku ingat perkataanku pada seorang sahabatku yang sangat kaya beberapa hari yang lalu, bahwa orang miskin tidak perlu orang kaya, tetapi orang kaya yang membutuhkan orang miskin. Orang susah tidak membutuhkan orang yang bahagia, tetapi orang yang bahagia membutuhkan orang yang susah. Semua itu tidak lain agar orang Kaya mensyukuri akan kekayaannya dan orang bahagia mensyukuri kebahagiaannya. Agar Tuhan juga mau mengesahkan si kaya dan bahagia itu sebagai hambaNya dengan berkah dan nikmatNya. Dalam lubuk batin, kuakui baru sekarang kalimat itu begitu berarti, padahal sering kuucapkan.

       Aku tidak ingin seperti si Gemuk dan pemikirannya yang terasa tidak nyaman. Meskipun kami punya nasib yang sama, tetapi aku tidak pernah sendiri. Sejak awal sampai perhentian waktuku "mengalir" nanti, aku selalu ditemani, oleh Tuhan yang selalu sayang padaku.

       Selesai sholat Subuh aku merasa lega. Kemiskinan dan Kesendirian padaku ternyata meninggalkan catatan berharganya, yaitu...aku kaya dan bahagia.



Depok 22 Agustus 2010
~oo0oo~

Rabu, 18 Januari 2012

SHORT STORY 1

CINTA SEJATI  ITU...

12 Juni 2010 pukul 0:29

CINTAKU...
Aku duduk bersama mereka yang terluka, menderita, sakit dan kebingungan makan apa esok hari. Bukan mereka yang percaya hari esok adalah milik mereka dan mereka yang kebingungan antara bisnis property atau emas kelebihan uang diinvestasikan esok hari.

Aku duduk bersama mereka yang melihat penderitaan orang lain adalah luka bagi hati mereka jua. Rasa susah, sepi dan tak berdaya adalah berita dari dunia nyata dilembaran harian mereka. Sebab diantara orang- orang seperti inilah KAU menyelinap penuh rahasia. Sebab diantara orang- orang inilah yang ruh mereka adalah nurani. Mereka yang mengajarkanku untuk tidak pernah menjadi Raja atau Nabi setelah menyumbangkan selembar nyawa sendiri demi menolong orang lain.

Aku duduk bersama mereka yang menderita, karena itu adalah pilihan. Dan KAU ada diantara mereka kian terbuka. Aku tidak ingin jadi Raja, Ksatria ataupun Nabi. Aku hanya ingin KAU bangga kepadaku dan kasih sayang yang lebih dari kekasihMU. Sebab itulah cinta yang sesungguhnya cinta. KAUlah cinta sejatiku, tak ada yang lain...
Hanya KAUlah satu- satunya yang mampu membuat air mataku luruh.

Dari Yang MerindukanMU
         -aku- 
 ~o0o~

(Hadist Qudsyi (riwayat Umar RA) "Sesungguhnya Allah telah berkata, jika hambaKU mencari AKU, AKU ada diantara mereka yang fakir, miskin, susah dan menderita")

PESONA DUA PERAWAN

Belum lagi honor desain grafis dan hasil cetaknya  sebuah perusahaan Asuransi International saya terima, nafsu berpetualangan dengan sepeda motor tunggangan sudah menimbulkan gempa tektonik  yang terasa menyenangkan. di dada saya. Adrenalin layaknya gemuruh Niagara diperalihan musim beku dan panas di buluh- buluh tubuh. Deras! Tetapi mau kemanakah saya kali ini? Masih belum jelas. Sampai akhirnya saya menemukan dua tempat yang bikin penasaran ini. Tidak hanya itu saya juga bingung menentukan pilihan, karena keduanya sama cantiknya.

1. Pantai Sawarna Lebak Banten
Sawarna. Mayoritas orang masih awam soal nama itu. Termasuk saya. Sampai hari ini dari surfing dibelantaranya "si mbah" Google saya berlabuh di beberapa laporan perjalanan tentang pantai ini. Bikin jiwa petualang saya tergelitik tak henti.

  Sawarna, merupakan salah satu desa kecamatan Bayah. Fasilitas hotel untuk menginap sudah tersedia. Losmen atau Saung. Bedanya, yang pertama berbentuk rumah permanen biasa, sedangkan yang kedua, berupa rumah panggung dengan dinding anyaman bambu dan lantai kayu. Jarak pantai dari saung relatif lebih dekat, sekitar 200 meter. Uniknya, untuk menjangkau saung, kita harus melintasi jembatan gantung yang di bawahnya mengalir sungai menuju muara di pantai Sawarna. Di sungai itu juga kerap dipakai bermandi oleh bocah setempat
 
 
Rute lain yang bisa ditempuh adalah Jakarta – Tomang – Serang – Pandegelang – Malingping – Bayah – Sawarna, yang ini berjarak tempuh sekitar 260 km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam.





 



2. Curug Malela Bandung Barat
Pesona Miniatur GRAND CANYON, Pantaslah kalau harus susah payah untuk mencapainya.
Curug Malela masih dikatakan perawan atau belum terjamah. Kenapa demikian? Hm.. jalanan masih tanah dan bebatuan, belum ada tanda petunjuk untuk sampai ke Curug, serta belum ada retribusi tuk tempat wisatanya. Harus banyak bertanya kepada penduduk untuk mencapai lokasi.

Perjalanan menggunakan kendaraan hanya sampai di hutan pinus saja, kami melanjutkan dengan trekking menurun selama 30 menit melewati jalan setapak yang masih baru. Setelah melewati semak belukar yang tinggi, jurang, serta sawah tadah hujan milik penduduk setempat, akhirnya terdengar gemuruh air terjun dikejauhan. Curug Malela... Ha! Sepertinya saya harus siap menitipkan tunggangan di rumah penduduk setempat sebelum sampai tempat ini.
Menurut Blog resmi Wisata Bandung, bila menggunakan kendaraan umum dari Bandung, perjalanan bisa dimulai dari Terminal Ciroyom menggunakan bis antar kota dengan rute menuju Buni jaya yang melewati Ciroyom, Cililin, Sindang Kerta, Gunung Halu dan Rongga dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam. Atau dari Terminal Leuwi Panjang menggunakan bis dengan jurusan Cimahi atau Cililn, kemudian lanjutkan dengan angkot ke Bunijaya. Sepertinya ini bisa jadi perjalanan yang dramatis bagi saya. Apalagi di Malela belum tersedia penginapan untuk turisme. Tetapi sungguh menantang saudara- saudara.

Kok saya malah jadi semakin bingung. Sayangnya musim order pembuatan foto Pre Wed sudah lewat. Padahal kalau bisa berbarengan kan lumayan, selain biaya ditanggung klien juga tidak sendirian seperti biasanya. Kalau sama rombongan calon penganten bukan turing dan petualangan dong, malah garing jadinya. Ya resiko jomblo keren sih... (lol)

The Chronicles Adventure of Dreams


Hidup seperti aliran sungai. Ada awalan, ada perjalanan dan ada akhiran. Apa yang terjadi sepanjang itu, seringkali kita luput untuk mengambil hikmahnya. Apa yang pernah terjadi, apa yang pernah kita lewati, sering kita lupakan, atau kita pendam,sengaja dilupakan, sehingga menyisakan pertanyaan yang tidak pernah terjawab. Apakah yang tidak menyenangkan menjadi menyedihkan? Apakah kegembiraan menjadi kenangan manis? Atau justeru sebaliknya?
Setiap perjalanan memiliki harapan.  Tidak penting lagi apakah semua akan terwujud atau pupus sama sekali. Ini perjalanan harus tercatat, agar kita tahu makna aliran sungai kehidupan.
Inilah pilihan. Inilah waktu membuka diri. Keluar dari persembunyian yang sekian lama. Bahkan kesuraman malam punya sisi keindahan jua. Semoga orang lain mengerti.

Hiduplah...mengalirlah...apa adanya
walaupun kejujuran itu sering pahit dan menyakitkan...
*** 
Life is like a watershed. There is a prefix, suffix and there is no journey. What happened during it, we often miss to take a lesson. What ever happened, what ever we passed, we often forget, or we are buried, deliberately ignored, thereby leaving the question was never answered. What is not fun to be sad? Is the joy of sweet memories? Or precisely the opposite?

Every journey has a hope. Does not matter anymore whether all will materialize or vanished altogether. This trip should be recorded, so that we know the meaning of the river of life.

This is the choice. This is the time to open up. Out of hiding for so long. Even the gloom of night has the beauty nevertheless. Hopefully someone else understands.




Live ... flows honestly...

although honesty is often bitter and painful ...